Pajangan Cerita – Pengadilan Tingkat Pertama Dubai telah meresmikan penggunaan mata uang kripto untuk pembayaran gaji pegawai. Putusan ini, yang dikeluarkan pada tahun 2024, menandai perubahan signifikan dalam pendekatan hukum Uni Emirat Arab (UEA) terhadap mata uang digital dalam kontrak kerja.
Keputusan ini menetapkan preseden baru dengan mengakui keabsahan mata uang kripto sebagai bentuk remunerasi. Ini merupakan sebuah langkah maju dari putusan sebelumnya yang lebih konservatif. Kasus yang melatarbelakangi keputusan ini melibatkan seorang karyawan yang menggugat atas upah yang belum dibayar dan pemutusan hubungan kerja yang dianggap tidak sah. Kontrak kerja yang bersangkutan menetapkan gaji bulanan dalam mata uang fiat dan tambahan 5.250 token EcoWatt, jenis mata uang kripto. Perselisihan muncul ketika terdakwa gagal membayar bagian token EcoWatt dari gaji selama enam bulan, serta tuduhan pemutusan hubungan kerja yang salah.
“Baca Juga: Smartwatch WearOS, Akses Google Maps Tanpa Koneksi Internet”
Keputusan pengadilan ini menggarisbawahi evolusi signifikan dalam pendekatan UEA terhadap mata uang digital dalam perjanjian kerja. Ini menandakan kesiapan untuk mengintegrasikan mata uang digital ke dalam kerangka hukum, memberikan preseden kuat untuk kasus-kasus di masa mendatang. Langkah ini menunjukkan komitmen Dubai dalam mengakomodasi perkembangan teknologi dan inovasi finansial. Ini membuka jalan bagi adopsi yang lebih luas dari kripto dalam dunia kerja dan bisnis global.
Irina Heaver, pengacara kripto terkemuka dan mitra di NeosLegal, memberikan pandangannya tentang putusan tersebut. Ia memuji keputusan Pengadilan Tingkat Pertama Dubai yang memvalidasi pembayaran gaji dalam mata uang kripto berdasarkan kontrak kerja. “Keputusan ini mengakui realitas ekonomi ketenagakerjaan yang terus berkembang dalam ekonomi Web3 di Dubai,” kata Heaver, dikutip dari Coinmarketcap pada Minggu (18/8/2024). Heaver menambahkan bahwa putusan ini menunjukkan pemahaman mendalam tentang dinamika hubungan kerja modern dalam ruang inovatif ini. Di mana karyawan sering mendapatkan kompensasi dalam mata uang kripto atau kombinasi fiat dan token proyek.
Praktik ini mencerminkan sifat proyek Web3, di mana karyawan diberi insentif untuk berkontribusi pada keberhasilan proyek. Dengan harapan mendapatkan keuntungan seiring dengan pertumbuhan dan peningkatan nilai token.
“Simak Juga: NASA Temukan Bukti Kuat Adanya Air Cair di Mars”