Suzuki Harap Pajak Baru Dibatalkan di Tengah Lesunya Pasar
pajangancerita.org – PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) meminta pemerintah daerah meninjau ulang rencana penerapan opsen pajak kendaraan. Hal ini disampaikan menyusul lesunya penjualan mobil secara nasional dari Januari hingga April 2025.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan wholesales mobil turun 2,9 persen. Jumlah distribusi dari pabrik ke diler hanya mencapai 256.368 unit, lebih rendah dibandingkan 264.014 unit pada periode yang sama tahun lalu.
Deputy 4W Sales & Marketing Managing Director PT SIS, Donny Saputra, menyebut kenaikan harga mobil menjadi salah satu penyebab utama penurunan tersebut. Ia menyoroti rencana sejumlah daerah yang akan kembali menerapkan opsen pajak setelah masa pemutihan berakhir pada Juni 2025.
Donny menilai kebijakan tersebut justru bisa berdampak negatif pada penerimaan daerah. Masyarakat akan menunda pembelian mobil baru karena terbebani kenaikan harga akibat pajak tambahan.
“Kami harap dengan kondisi saat ini, rekan-rekan di daerah tersebut mau meninjau kembali,” ujarnya. Ia menambahkan, opsi insentif dari pemerintah daerah juga bisa menjadi solusi alternatif.
Sejumlah daerah di Indonesia, seperti Aceh, Riau, Lampung, Jawa Tengah, Bangka Belitung, dan Papua, menerapkan relaksasi berupa pemutihan pajak kendaraan pada Juni 2025. Kebijakan ini dinilai mampu menjaga harga mobil tetap stabil dan mendorong masyarakat untuk membeli kendaraan baru.
Dengan tidak adanya tambahan beban pajak, harga mobil tidak naik drastis. Hal ini membuka peluang bagi konsumen yang selama ini menunda pembelian karena faktor biaya.
Suzuki menyambut baik kebijakan tersebut dan berharap penerapannya bisa diperpanjang. Menurut Donny, insentif semacam ini akan berdampak langsung terhadap perputaran ekonomi di sektor otomotif.
“Relaksasi seperti ini membuat pasar tetap hidup. Konsumen merasa lebih ringan dalam mengambil keputusan,” katanya.
“Baca Juga: KPK Gandeng Korea Selatan Usut Korupsi PLTU Cirebon 2“
Untuk menjaga minat beli masyarakat, Suzuki telah menyiapkan berbagai program menarik untuk setiap model mobil yang mereka tawarkan di Indonesia. Donny menyebut strategi ini penting dalam situasi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
“Kami memahami bahwa masyarakat saat ini lebih berhati-hati. Maka dari itu, kami hadirkan program khusus sebagai bentuk dukungan,” jelas Donny.
Program tersebut mencakup berbagai bentuk potongan harga, penawaran kredit ringan, dan insentif tambahan bagi konsumen. Tujuannya adalah agar masyarakat tetap memiliki akses terhadap kendaraan baru meski situasi pasar sedang lesu.
Dengan kombinasi antara program insentif dari produsen dan relaksasi dari pemerintah daerah, Suzuki berharap industri otomotif dapat terus bergerak positif sepanjang tahun 2025.
“Baca Juga: Houthi Umumkan Senjata Baru untuk Blokade Udara Israel“