Xiaomi Catat 289 Ribu Pesanan SUV YU7 Hanya dalam Satu Jam
pajangancerita.org – Xiaomi resmi meluncurkan SUV pertamanya, YU7, dan langsung mencetak tonggak sejarah baru di industri otomotif China. Dalam waktu kurang dari satu jam, mobil ini berhasil meraih hampir 300.000 pesanan awal. Antusiasme pasar yang begitu besar ini menjadi sinyal kuat bahwa siap bersaing serius dengan raksasa otomotif seperti Tesla.
Dalam dua menit pertama sejak peluncuran, Xiaomi mencatat 196.000 pesanan prabayar dan 128.000 pesanan tetap. Totalnya, 289.000 unit YU7 dipesan hanya dalam waktu 60 menit, menurut pernyataan resmi perusahaan di platform Weibo. CEO Xiaomi, Lei Jun, mengaku terkejut dengan respons publik dan menyebut fenomena ini sebagai “keajaiban otomotif China.”
Harga YU7 dibanderol mulai dari 253.500 yuan atau sekitar Rp570 juta. Dengan kapasitas lima penumpang dan desain futuristik, mobil ini langsung menjadi perbincangan hangat. Analis otomotif menilai bahwa strategi ini berhasil karena menggabungkan daya tarik harga kompetitif dengan fitur yang lebih unggul dari rival utamanya, Tesla Model Y.
Perbandingan dengan Tesla Model Y tidak bisa dihindari. YU7 dijual hampir 4 persen lebih murah, namun menawarkan spesifikasi yang lebih segar dan teknologi mutakhir khas Xiaomi. Beberapa fitur andalan termasuk sistem bantuan mengemudi berbasis AI, antarmuka terintegrasi dengan ekosistem smart home Xiaomi, serta jangkauan baterai yang diklaim lebih panjang dalam kelasnya.
Menurut data dari Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA), Tesla Model Y adalah SUV terlaris di China pada 2023 dan awal 2024. Namun, masuknya Xiaomi ke pasar SUV dengan model YU7 bisa menjadi titik balik dalam kompetisi kendaraan listrik domestik. Apalagi, konsumen muda di China cenderung lebih tertarik pada integrasi teknologi dan harga yang masuk akal—dua faktor utama yang menjadi kekuatannya.
Baca Juga: Chery C5 Lepas Nama Omoda, Emblem Masih Dipakai“
Sebelumnya, Xiaomi telah memasuki pasar otomotif dengan model SU7 EV. Mobil ini mendapatkan sambutan antusias saat peluncurannya, tetapi sempat tersandung insiden kecelakaan fatal pada Maret 2025 yang melibatkan fitur bantuan mengemudi.
Namun, insiden itu tidak menyurutkan langkah Xiaomi. YU7 menunjukkan bahwa perusahaan belajar dari pengalaman sebelumnya dan memperkuat teknologi keselamatan dalam desain terbarunya. Pengamat industri menyebut bahwa keberhasilan YU7 menunjukkan posisi Xiaomi yang semakin solid di industri kendaraan listrik (EV).
Ke depan, Xiaomi berencana memperluas lini kendaraan listrik mereka dan membangun ekosistem otomotif berbasis AI dan IoT. Jika tren positif ini berlanjut, tak tertutup kemungkinan Xiaomi akan menjadi pemain kunci dalam transformasi mobilitas global yang sedang berlangsung di era elektrifikasi.
“Simak Juga: Brownies Fudgy Chef Devina, Resep Baru Praktis di Rumah“