Pajangan cerita – Pada Rabu, 14 Agustus 2024, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, memimpin acara pengumuman calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDIP di Jakarta. Acara yang diselenggarakan di Kantor DPP PDIP ini menjadi momen penting, di mana sejumlah calon kepala daerah di berbagai wilayah diumumkan secara resmi.
Sebanyak 13 calon gubernur dari berbagai provinsi di Indonesia turut hadir dalam kesempatan ini. Selain itu, PDIP juga mengumumkan dukungan untuk calon kepala daerah di 305 kabupaten atau kota. Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menyampaikan bahwa pengumuman hari ini adalah gelombang pertama dari tiga gelombang yang direncanakan. “Jumlah total pasangan calon kepala daerah yang telah diputuskan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri dan diumumkan pada hari ini berasal dari 305 daerah, dengan 13 provinsi di tingkat provinsi,” kata Hasto.
Namun, dalam daftar pengumuman ini, tidak ada nama calon gubernur yang diusung oleh PDIP untuk Pilkada Jakarta. Ini menimbulkan spekulasi di kalangan publik dan pengamat politik mengenai siapa yang akan menjadi kandidat PDIP untuk ibu kota negara tersebut. Megawati Soekarnoputri sendiri mengungkapkan bahwa pengumuman calon untuk Jakarta akan dilakukan dalam gelombang berikutnya.
“Baca juga: Sandiaga Uno, Antisipasi Kepemimpinan Baru di Jawa Barat Hingga Agustus”
Salah satu momen menarik dalam acara tersebut adalah kehadiran Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Rano Karno yang duduk berdampingan. Ahok dan Rano Karno, yang dikenal sebagai tokoh-tokoh besar dalam politik dan hiburan, tampak duduk di barisan kedua, tepat di belakang Megawati Soekarnoputri. Kehadiran mereka menambah suasana istimewa dalam acara tersebut, meskipun nama mereka belum diumumkan sebagai calon resmi.
Spekulasi berkembang mengenai kemungkinan Ahok atau Rano Karno diusung sebagai calon gubernur untuk Pilkada Jakarta 2024. Kedua nama ini sering muncul dalam perbincangan publik sebagai calon potensial, dan momen duduk berdampingan mereka dalam acara ini hanya menambah kerumitan teka-teki politik.
Kehadiran Ahok di acara tersebut juga menimbulkan pertanyaan mengenai dukungan dari partai-partai politik lain. Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, sebelumnya mempertanyakan keberanian Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam mengusung Basuki Tjahaja Purnama. Dalam pertemuan dengan perwakilan masyarakat Betawi pada 13 Agustus 2024, Djarot menyatakan bahwa PDIP sudah membangun komunikasi dengan berbagai partai, termasuk PKB, untuk menjajaki kemungkinan koalisi.
“PDIP memerlukan tujuh kursi lagi untuk dapat mengusung kandidat di Pilkada Jakarta, sementara PKS membutuhkan tambahan empat kursi di DPRD. Apakah PKS berani mengusung Ahok bersama PDIP? Ini akan sangat menarik jika terjadi,” ungkap Djarot. Ia juga menambahkan bahwa meskipun PKS dan PDIP belum mencapai kesepakatan, peluang untuk berkoalisi tetap terbuka.
“Simak juga: Projo Dukung Kader PDIP Eri Cahyadi Maju Pilkada Surabaya”
Dengan berbagai nama besar dan potensi calon yang masih belum terkonfirmasi, Pilkada Jakarta 2024 diprediksi akan menjadi salah satu peristiwa politik yang paling menarik untuk diikuti. Partai-partai politik, termasuk PDIP dan PKS, akan terus melakukan komunikasi dan negosiasi untuk menentukan calon yang paling tepat. Kesiapan PDIP dalam mengumumkan calon kepala daerah mereka secara bertahap menunjukkan strategi yang matang dalam menghadapi kompetisi politik yang ketat.
Apakah Ahok atau Rano Karno akan menjadi calon gubernur Jakarta dari PDIP? Ataukah akan ada kejutan lainnya dalam Pilkada Jakarta? Dengan berbagai dinamika yang ada, kita harus menunggu hingga pengumuman resmi untuk mendapatkan jawaban pasti. Sementara itu, perhatian publik dan pengamat politik akan terus tertuju pada perkembangan selanjutnya dari partai-partai yang terlibat.