Panjangan cerita – Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengemukakan pandangannya tentang esensi kepemimpinan dan konsep negara dalam sebuah pidato yang disampaikannya di acara ‘Sekolah Partai’ PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Megawati memulai dengan merujuk pada makna yang terkandung dalam lagu kebangsaan Indonesia Raya, yang menurutnya mencerminkan bahwa Indonesia telah lahir sebagai sebuah negara yang utuh dan sempurna.
“Makna dari lagu Indonesia Raya semakin menguatkan keyakinan saya bahwa Indonesia memang lahir dalam bentuk yang sudah sempurna sebagai sebuah negara,” ungkap Megawati.
”Baca juga: Menatap Pilkada Jawa Tengah 2024, Ancaman Kandang Banteng PDIP dan Dilema Figur“
Dalam konteks ini, Megawati juga menyoroti perbincangan pentingnya para pemimpin saat ini untuk tidak menciptakan varian-varian kepemimpinan yang berbeda-beda. Melainkan untuk mengikuti dan menjalankan pemikiran serta cita-cita yang telah digariskan oleh para pendiri bangsa.
“Saya pernah berdiskusi dengan Pak Jokowi. Kita sebagai pemimpin harus mengemban dan mengaktualisasikan apa yang telah direncanakan dan ditulis oleh para pendiri bangsa, bukan menciptakan versi baru,” ujarnya dengan tegas.
Megawati menyoroti bahwa saat ini banyak pemimpin yang cenderung menetapkan gaya kepemimpinan yang tidak sejalan dengan visi para pendiri bangsa. Baginya, hal ini tidaklah tepat mengingat bahwa landasan konstitusi yang sudah ada seharusnya menjadi panduan utama dalam mengemban tugas kepemimpinan.
“Mengapa harus menciptakan sesuatu yang baru ketika landasan yang jelas sudah ada? Ini membuat jalannya pembangunan menjadi lebih sulit,” tambahnya.
”Simak juga: Strategi Partai Demokrat dalam Pilkada 2024 Mengapa Banyak?“
Dalam konteks ini, Megawati juga mengaitkan peran PDIP dalam mengajarkan konsep kepemimpinan yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila, gotong royong, dan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Baginya, konsep negara paripurna ini merupakan ide yang dirumuskan oleh Bung Karno. Presiden pertama Republik Indonesia, dan sebagai warisan berharga yang harus dijaga dan diterapkan secara konsisten.
“Mengikuti dan menjalankan konsep kebangsaan yang telah diwariskan, seperti Pancasila, gotong royong, dan semangat Bhinneka Tunggal Ika, adalah kunci kesuksesan kita sebagai bangsa,” paparnya.
Selain itu, Megawati juga mengambil contoh dari penunjukan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDIP dalam Pemilu 2024 lalu. Dia menegaskan bahwa para kandidat yang diusung oleh partainya harus mampu memahami dan menerapkan nilai-nilai yang ditekankan oleh PDIP.
“Saya menyarankan kepada Ganjar untuk tidak hanya berpura-pura mengikuti. Tetapi benar-benar menghayati dan mengimplementasikan konsep yang telah diajarkan oleh PDIP,” ungkapnya.
Secara keseluruhan, Megawati menekankan pentingnya menjaga konsistensi dalam membangun dan memimpin negara ini. Dengan tetap memegang teguh nilai-nilai yang telah disepakati bersama. Baginya, hal ini bukan hanya sekadar penghormatan kepada sejarah. Tetapi juga kunci keberhasilan Indonesia dalam mencapai cita-cita sebagai negara yang adil dan sejahtera.