KAI Dialihkan ke Jatinegara saat Hari Bhayangkara
Pajangan Cerita – PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan rekayasa operasional terhadap sembilan kereta api (KA) jarak jauh dari Stasiun Gambir, Jakarta. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi kemacetan imbas acara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Bhayangkara yang digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025).
KAI menetapkan bahwa sembilan KA tersebut akan berhenti di Stasiun Jatinegara untuk melayani penumpang naik. Padahal, pada hari biasa, kereta-kereta itu tidak melayani naik penumpang di stasiun tersebut.
Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, mengatakan kebijakan ini hanya berlaku satu hari dan bersifat sementara. “Rekayasa operasional ini dilakukan agar pelanggan tetap bisa mengakses layanan kereta api tepat waktu,” ujarnya.
Berikut sembilan KA jarak jauh yang pada 1 Juli 2025 dialihkan untuk berhenti di Stasiun Jatinegara:
KA 6 Argo Semeru – relasi Gambir–Surabaya Gubeng, berangkat pukul 06.20 WIB
KA 132 Parahyangan – relasi Gambir–Bandung, berangkat pukul 07.30 WIB
KA 46 Taksaka – relasi Gambir–Yogyakarta, berangkat pukul 07.45 WIB
KA 2 Argo Bromo Anggrek – relasi Gambir–Surabaya Pasar Turi, berangkat pukul 08.20 WIB
KA 16 Argo Dwipangga – relasi Gambir–Solo, berangkat pukul 08.50 WIB
KA 118 Gunung Jati – relasi Gambir–Semarang Tawang, berangkat pukul 09.00 WIB
KA 40 Sembrani – relasi Gambir–Surabaya Pasar Turi, berangkat pukul 10.20 WIB
KA 62 Manahan – relasi Gambir–Solo, berangkat pukul 10.30 WIB
KA 122 Cakrabuana – relasi Gambir–Cirebon, berangkat pukul 10.50 WIB
KAI memastikan bahwa jadwal keberangkatan tetap sesuai rencana. Penumpang disarankan datang lebih awal dan memperhatikan informasi terbaru dari KAI untuk menghindari keterlambatan.
Menurut Ixfan, keputusan ini bertujuan memudahkan pelanggan yang terdampak pengalihan arus lalu lintas di sekitar Monas. “Dengan berhentinya kereta di Jatinegara, pelanggan punya alternatif akses yang lebih mudah,” jelasnya.
KAI juga telah menyampaikan pemberitahuan melalui berbagai saluran, termasuk media sosial dan pengumuman di stasiun. Informasi ini penting agar masyarakat bisa menyesuaikan perjalanan mereka dengan baik.
Sebagai tambahan, pengalihan ini sejalan dengan upaya KAI menjaga ketepatan waktu dan kenyamanan pengguna. Hari Bhayangkara kerap melibatkan pengamanan ketat dan penutupan jalan, sehingga opsi akses tambahan sangat diperlukan.
“Baca Juga: SUV YU7 dari Xiaomi Raup 289 Ribu Pesanan dalam Satu Jam“
Peringatan Hari Bhayangkara tahun ini bukan hanya soal upacara seremonial, tetapi juga tentang bagaimana institusi publik seperti KAI merespons kebutuhan masyarakat secara adaptif.
Melalui rekayasa operasional ini, KAI menunjukkan komitmen untuk tetap menjaga kelancaran mobilitas warga, meski ada potensi gangguan lalu lintas di pusat kota. Langkah ini diharapkan jadi contoh koordinasi lintas sektor dalam menghadapi agenda nasional serupa di masa mendatang.
“Simak Juga: Listrik Tidak Naik, Tarif Tetap Berlaku hingga September 2025“