pajangancerita.org – Dua orang tewas dalam insiden penembakan yang terjadi di kantor pusat perusahaan ritel daring Rusia, Wildberries, di Moskow. Peristiwa ini disebut-sebut terjadi sebagai bagian dari upaya pengambilalihan yang gagal oleh Vladislav Bakalchuk, mantan suami dari CEO Wildberries, Tatyana Bakalchuk. Menurut keterangan perusahaan, Vladislav diduga memasuki gedung secara ilegal bersama beberapa orang bersenjata. Tembakan kemudian dilepaskan, yang mengakibatkan tewasnya dua petugas keamanan di lokasi kejadian.
” Baca Juga: Partai Ummat Dukung Pramono-Rano di Pilgub Jakarta “
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan perkelahian yang terjadi di depan pintu masuk kantor Wildberries, disertai dengan suara tembakan. Dalam video tersebut, terlihat seorang pria memegang senjata api. Insiden ini menarik perhatian publik karena terjadi tidak lama setelah Wildberries menyelesaikan kesepakatan merger yang kontroversial dengan perusahaan iklan luar ruang Rusia, Russ. Kesepakatan ini didukung oleh Kremlin, tetapi ditentang keras oleh Vladislav dan pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov.
CEO Wildberries, Tatyana Bakalchuk, yang merupakan wanita terkaya di Rusia, mengonfirmasi bahwa serangan tersebut dipimpin oleh mantan suaminya, Vladislav Bakalchuk, bersama dua orang lainnya. Dia menyatakan penyesalan atas kematian dua petugas keamanan di kantor mereka. Sebaliknya, Vladislav membantah terlibat dalam penembakan itu, mengklaim bahwa ia hanya datang untuk bernegosiasi dan bahwa tembakan terjadi dari dalam gedung.
Komite Investigasi Rusia yang bertugas menangani kejahatan besar telah berada di lokasi untuk menyelidiki insiden ini. Wildberries menyangkal pernyataan Vladislav dan menegaskan bahwa orang-orang yang bersamanya adalah pihak pertama yang melepaskan tembakan. Perusahaan juga menyebut bahwa upaya memasuki kantor ini dilakukan secara ilegal di dua lokasi berbeda.
Sejumlah besar polisi terlihat di sekitar lokasi kejadian, dan sepuluh orang telah ditahan terkait insiden tersebut. Kasus ini semakin memperumit hubungan antara Vladislav dan Tatyana, yang sebelumnya mengumumkan perpisahan mereka pada bulan Juli 2024. Vladislav hanya memiliki 1% saham perusahaan, sementara Tatyana memiliki 99% saham lainnya.
” Baca Juga: Penipuan Digital di WhatsApp: Modus dan Cara Menghindarinya “
Insiden Penembakan ini terjadi setelah merger antara Wildberries dan Russ, sebuah langkah yang dikecam keras oleh Vladislav dan Kadyrov. Mereka menyebut penggabungan ini sebagai sebuah kesalahan besar. Meskipun demikian, merger tersebut tetap mendapat dukungan dari pemerintah Rusia. Ramzan Kadyrov bahkan sempat menyebut kesepakatan tersebut sebagai serangan terang-terangan terhadap perusahaan, dan berjanji untuk menghentikannya dengan segala cara setelah bertemu dengan Vladislav.