Distribusi Beras 10 Kg Difokuskan ke Indonesia Timur
Pajangan Cerita – Pemerintah mulai Distribusi bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 kilogram (kg) kepada 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Bantuan ini akan diberikan selama dua bulan ke depan dan ditujukan untuk meringankan beban masyarakat dalam menghadapi tekanan ekonomi.
Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), Arief Prasetyo Adi, menyampaikan bahwa distribusi bantuan ini menggunakan pendekatan berbasis data yang lebih akurat. Pemerintah mengandalkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) yang telah diverifikasi lapangan terhadap 16,5 juta KPM dari total 18,3 juta penerima.
“Distribusi kali ini lebih tepat sasaran karena datanya telah diperiksa secara langsung di lapangan,” ujar Arief pada Sabtu, 14 Juni 2025.
Dalam pelaksanaannya, pemerintah memprioritaskan wilayah Indonesia Timur sebagai lokasi utama penyaluran bantuan. Hal ini dikarenakan daerah-daerah tersebut dinilai paling membutuhkan intervensi pangan dalam waktu cepat.
“Program ini menyasar daerah-daerah yang memang perlu seperti Indonesia timur. Paling bagus one shoot supaya lebih efisien,” jelas Arief.
Dengan strategi penyaluran satu kali (one shoot), distribusi diharapkan dapat berlangsung lebih cepat, tepat, dan hemat biaya operasional. Selain itu, pemerintah juga memastikan bahwa bantuan tidak menumpuk di gudang dan langsung diterima oleh warga yang berhak.
“Simak Juga: Korea Selatan Beri 826 Juta bagi yang Mau Pacaran sampai Nikah”
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa bantuan beras tersebut bersumber dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Perum Bulog. Cadangan ini telah disiapkan sebelumnya dan kini dikeluarkan untuk dua bulan ke depan.
“Kita memang sudah punya cadangan yang disimpan Bulog, sekarang baru dikeluarkan untuk dua bulan,” kata Zulkifli.
Pemerintah juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 16,6 triliun melalui Kementerian Keuangan untuk mendukung program ini. Zulkifli menambahkan bahwa kualitas beras yang disalurkan harus tetap terjaga.
Arief menegaskan, tidak boleh ada keluhan dari masyarakat terkait mutu beras. Pemerintah dan Bulog akan melakukan pengawasan ketat guna memastikan bahwa beras yang diterima oleh KPM dalam kondisi layak dan berkualitas baik.
“Baca Juga: Berlian Jumbo 2.492 Karat di Botswana, Terbesar Kedua di Dunia”