Pajangan cerita – Bahaya BPA, sebuah bahan kimia yang umum digunakan dalam pembuatan plastik polikarbonat, dapat dengan mudah meresap ke dalam makanan atau minuman yang disimpan dalam wadah plastik ini. Karena itu, penggunaan produk-produk seperti galon air minum, wadah makanan, botol susu bayi, dan lainnya dapat meningkatkan risiko paparan BPA yang dapat membahayakan kesehatan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengambil langkah serius dengan mengesahkan Peraturan Kepala (Perka) BPOM Nomor 6 Tahun 2024, yang mengatur tentang tata cara penggunaan kemasan plastik polikarbonat. Peraturan ini mewajibkan produsen untuk mencantumkan peringatan pada label produk, memberikan informasi yang jelas kepada konsumen mengenai potensi pelepasan BPA.
“Baca juga: Roti Aoka, Benarkah Mengandung Zat Pengawet Berbahaya?”
Studi ilmiah menunjukkan bahwa paparan BPA, terutama pada masa prenatal, dapat berdampak serius pada perkembangan perilaku anak. Penelitian dari Environmental Health Sciences Department dan riset lainnya mengungkapkan bahwa anak-anak yang terpapar BPA selama masa kehamilan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah perilaku seperti reaktivitas emosional, agresi, kecemasan, dan depresi.
Salah satu penelitian yang menarik adalah “Prenatal Bisphenol A Exposure and Child Behavior in an Inner-City Cohort”. Yang melibatkan ibu hamil dan anak-anak dari berbagai latar belakang etnis. Hasilnya menunjukkan bahwa anak laki-laki dan perempuan menunjukkan respons yang berbeda terhadap paparan BPA. Dengan laki-laki cenderung lebih reaktif secara emosional dan agresif.
Para ahli menyarankan agar ibu hamil memilih produk bebas BPA secara hati-hati dan mengikuti panduan penyimpanan yang tepat untuk mengurangi risiko paparan. Langkah-langkah sederhana seperti menghindari memanaskan makanan atau minuman dalam wadah plastik. Polikarbonat dan menyimpannya di tempat yang tidak terpapar sinar matahari langsung dapat membantu menjaga kesehatan anak pada masa pertumbuhannya.
Paparan BPA adalah isu kesehatan serius yang memerlukan perhatian lebih lanjut dari masyarakat dan regulator. Dengan mematuhi regulasi yang ada dan meningkatkan kesadaran akan bahaya BPA. Kita dapat melindungi generasi mendatang dari risiko yang tidak perlu terhadap kesehatan akibat zat kimia berbahaya ini.