3 Strategi Ungkap Potensi Migas Terbesar di Indonesia
Pajangan Cerita – Pemerintah Indonesia bersama SKK Migas terus mempercepat berbagai kemudahan investasi di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas). Langkah ini dilakukan untuk menghadapi tantangan besar yang tengah dihadapi industri, terutama terkait perizinan.
Asnidar, Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilayah Kerja SKK Migas, menyebutkan bahwa pemerintah sedang mendorong penerapan kebijakan lintas kementerian yang lebih terintegrasi. Salah satu bentuk konkret adalah pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi.
Satgas ini bertujuan memangkas rantai birokrasi perizinan dan mempercepat proses investasi, terutama di wilayah kerja migas. Meski belum sempurna, percepatan telah mulai dirasakan. “Sudah mulai ada sinkronisasi antar kementerian,” kata Asnidar.
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM, Ariana Soemanto, menyampaikan bahwa koordinasi lintas kementerian semakin efektif. Ia menambahkan, dalam beberapa bulan terakhir, proses komunikasi untuk izin di daerah seperti Indramayu menjadi jauh lebih cepat dan efisien.
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan energi nasional melalui eksplorasi aktif di sektor migas. Direktur Eksplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng, mengungkapkan bahwa pihaknya telah meningkatkan pertumbuhan eksplorasi hingga 37 persen per tahun selama tiga tahun terakhir.
PHE menjalankan tiga strategi utama. Pertama, optimalisasi potensi dari area kerja eksisting untuk mencapai target jangka pendek selama lima tahun ke depan. “Kami yakin area eksisting masih memiliki potensi temuan besar,” ujar Muharram.
Kedua, PHE memperluas pencarian ke wilayah terbuka atau open area. Tujuannya adalah menemukan blok-blok baru dengan potensi produksi tinggi untuk mendukung swasembada energi jangka panjang.
Strategi ketiga melibatkan kerja sama dengan mitra strategis. Kolaborasi ini tidak hanya membantu berbagi risiko eksplorasi, tetapi juga memungkinkan terjadinya transfer teknologi yang memperkuat kemampuan teknis dalam negeri.
“Simak Juga: Susan Wojcicki, Mantan CEO Youtube Meninggal Dunia”
Sepanjang 2024, PHE mencatat dua temuan besar yang menandai keberhasilan eksplorasi nasional. Temuan pertama berasal dari struktur Kah Tedong (TDG)-001 yang memiliki sumber daya 2C Recoverable sebesar 548 bcf gas. Temuan kedua ditemukan di struktur Padang Pancuran (PPC)-1 dengan cadangan 140,6 juta barel minyak ekuivalen (mmboe).
Keberhasilan ini merupakan hasil dari sinergi kuat antara PHE, SKK Migas, dan Kementerian ESDM. “Ini adalah bukti nyata dari dedikasi dan kerja keras tim eksplorasi kami,” kata Muharram.
Dengan pencapaian tersebut, diharapkan kontribusi terhadap target lifting migas nasional akan meningkat. Selain itu, langkah ini sekaligus mendukung visi pemerintah dalam mewujudkan ketahanan energi dan kemandirian energi nasional secara berkelanjutan.
“Baca Juga: Antam Luncurkan Emas Edisi HUT ke-79 RI, Stok Terbatas”